Tingkatkan Budaya Pelayanan Prima melalui SDM Berkualitas

Jakarta (27/5)- Sebagai upaya meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan publik, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menggelar Webinar Sosialisasi “Budaya Pelayanan Prima” di Lingkungan Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Rabu (27/5). Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak, Lenny N Rosalin menyampaikan bahwa dalam membangun budaya pelayanan prima pegawai perlu memahami organisasinya, jasa atau produk yang akan diberikan dan siapa pengguna layanannya.
Lebih lanjut, Lenny mengatakan bahwa sumber daya yang profesional dan memiliki kompetensi sangat diperlukan dalam membangun budaya pelayanan prima sehingga dibutuhkan peningkatan kapasitas secara terus-menerus melalui berbagai pelatihan agar setiap petugas atau penyedia layanan dapat menjadi SDM yang profesional, handal, sigap dan berkualitas dalam memberikan pelayanan prima kepada pengguna layanan/costumer nya yaitu antara lain kementerian/lembaga, lembaga masyarakat, dunia usaha, media, dan masyarakat terutama anak dan keluarga.
Sementara itu, Indayati Oetomo, Direktur Internasional John Robert Powers (JRP) menyampaikan bahwa pembentukan personal life (kehidupan pribadi), terdiri dari family life, social life, dan professional life akan mempengaruhi bagaimana seseorang memberikan layanan.
Lebih lanjut disampaikan bahwa coorporate branding Kemen PPPA dibangun melalui 3 pilar, yaitu, people atau sumber daya manusia yang berkualitas, produk, dan proses dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selanjutnya, motivasi dan produktivitas yang tinggi dan self esteem (harga diri) menjadi kunci sukses institusi dalam memberikan pelayanan prima. Dalam personal branding, pengetahuan/wawasan yang luas, penampilan prima, dan kemampuan berkomunikasi yakni kemampuan mendengar yang baik menjadi kunci kepribadian yang sukses.
Indayati menambahkan bahwa dalam memberikan layanan prima diperlukan komitmen kuat untuk sukses, komitmen untuk institusi, serta komitmen untuk produk dan pelayanan kepada customer dengan latar belakang yang beragam untuk memberikan yang terbaik.
“Teamwork yang solid dan usulan inovasi dari setiap pegawai sangat diperlukan untuk memperbaiki dan mengembangkan budaya pelayanan prima, serta meminta setiap pegawai untuk saling mengingatkan dan melaporkan bila ada pelanggaran etika atau pelanggaran dari standard perilaku”, pungkas Lenny